News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Oknum Guru Diduga Aniaya Ibu Kandung

Oknum Guru Diduga Aniaya Ibu Kandung

BATURAJA, TOPLENSA.COM - Entah apa yang ada dalam pikiran YR (55) warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur, OKU. Oknum guru olahraga di salahsatu sekolah di OKU tersebut diduga telah melakukan penganiayaan terhadap ibu kandungnya, Sa’Uning (74).
Tersangka diduga melakukan penganiayaan  lantaran kesal. Ibu kandungnya  yang sudah lansia tersebut diduga sering kecing dan buang air besar di tempat tidur.
Akibatnya, korban mengalami luka lebab di beberapa bagian tubuhnya. Seperti bengkak di bagian telinga. Kemudian mengalami benjolan dan memar  di kepala dan mata. Hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
“Masalahnya simpel. Tersangka kesal lantaran ibu kandungnya sering kencing sembarangan,” kata  Kapolres OKU, AKBP Dra NK Widayana Sulandari didampingi Kasat Reskrim, AKP Alex Andriyan SKom didampingi Kanit PPA, Ipda Yulia Fitriyanti Ssos, Senin (13/11).
Menurut informasi, penganiayaan diduga dilakukan sejak Maret lalu. Saat korban tinggal di rumah tersangka.  Terakhir, tersangka diduga melakukan penganiayaan pada 28 Oktober lalu.
Atas perbuatannya, tersangka terancam pasal 44 ayat 2, Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2004. Tentang kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga. “Tersangka akan kami kenakan Undang-Undang tentang KDRT,” tambahnya.
Sementara, tersangka YR membantah telh melakukan penganiayaan terhadap ibu kandungnya. Dirinya juga tidak mengetahui, apa yang membuat lebam di mata, kepala serta telinga korban.
“Aku Cuma nepak kakinyo bae. Aku idak pernah mukul dan aniaya ibu. Idak tahu nian, kalau bengkak di telingo, kepala samo mato. Aku nyesel sudah nepak ibu,” ucap YR.
Dia juga membantah selalu mengancam menggunakan senjata tajam siapa saja yang akan membawa pergi ibunya. Termasuk keluarga kandungnya. “Idak pernah aku ngelarang samo ngancam. Waktu itu idak boleh dibawa kareno ibu sedang sakit,” tambahnya.
Dirinya juga membantah akan menguasai uang pensiun bapaknya yang harusnya dimiliki ibunya. “Aku Cuma ngambek tiga bulan terakhir ini,” pungkasnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar