Jelang Akhir Tahun Gas Non Subsidi Naik
BATURAJA-Jelang akhir tahun harga gas non subsidi naik. Gas 5.5 kg dibanderol Rp 68.000 dari harga sebelumnya Rp 65.000. Kemudian, gas 12 kg saat ini kisaran Rp 138.000. Naik Rp 10.000 dari harga sebelumnya. Kenaikan sudah terjadi sejak dua pekan terakhir."Untuk gas 3 Kg harga tertinggi masih seperti sebelumnya. Antara Rp 15.000-16.000. Harga masih bertahan sampai akhir tahun," kata Ketua Himpunan Pengusaha Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) OKU, Feri.
Jelang akhir tahun, agen gas di OKU menggelar operasi pasar. Dimana pelaksanaannya sesuai dengan arahan Pertamina.
Ada delapan agen gas di OKU, dikerahkan untuk operasi pasar. Para agen gas, menyasar hingga ke kecamatan-kecamatan. Dengan begitu, operasi tersebut bermanfaat.
"Masing-masing agen menerjunkan satu truk perhari. Berkapasitas 560 tabung gas 3 Kg," imbuhnya.
Operasi tersebut, ditegaskan Feri, bukan disebabkan karena terjadinya kelangkaan gas. Namun lebih kepada antisipasi menghadapi akhir tahun.
Dimana penghujung tahun ada dua hari besar. Natal dan Tahun Baru. "Jadi bukan kelangkaan. Sejauh ini stok gas di OKU masih aman. Baik akhir tahun maupun awal tahun," ucapnya.
Untuk penggunaan gas 5.5 KG di OKU mulai cukup tinggi. Dalam sehari, penukaran ke gas 5.5 kg rata-rata 200 tabung. Ini terlihat dari pangkalan gas yang melakukan penukaran.
Namun untuk PNS yang menggunakan gas 3 KG subsidi, dirinya tak tahu. "Yang tahu, mungkin pangkalan," terangnya seraya mengatakan sejauh ini di OKU tidak ada agen gas yang nakal.
salah satu pemilik agen gas 3 KG PT Amitarima, melakukan operasi pasar gas 3 KG di kawasan Kemalaraja pada Kamis (7/12) . Untuk penukaran gas dihargai Rp 14.800. Agen tersebut menyebar dua truk dengan kapasitas 560 gas tabung. "Kami sebar di dua kelurahan, " ujar Wakil Direktur, Emilia.
Posting Komentar